Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

cara setting dslr canon

Cara Mudah Setting DSLR Canon: Panduan Lengkap dari Awal Hingga Akhir

Pengenalan

DSLR

DSLR atau Digital Single Lens Reflex merupakan salah satu jenis kamera yang memungkinkan pengguna untuk dapat mengatur sendiri pengaturan manualnya dan juga memiliki berbagai macam fitur untuk menghasilkan gambar yang lebih baik. Pengguna harus memiliki pengetahuan yang baik tentang cara kerja dan cara mengoperasikan kamera DSLR dengan benar agar hasil foto yang dihasilkan lebih memuaskan.

Ada beberapa hal penting yang harus diketahui sebelum memulai menggunakan kamera DSLR, yaitu memastikan bahwa baut lensa terpasang dengan benar, mengatur mode pengambilan gambar, serta memahami berbagai pengaturan lainnya seperti ISO, aperture, dan shutter speed.

Untuk menggunakan kamera DSLR, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan baut lensa terpasang dengan benar pada badan kamera. Hal ini sangat penting karena jika baut lensa tidak dipasang dengan benar maka gambar yang dihasilkan cenderung akan blur atau bahkan tidak bisa tertangkap sama sekali. Pastikan bahwa lensa terpasang dengan kuat dan rapat pada badan kamera, lalu nyalakan kamera.

Setelah itu, pengguna dapat mengatur mode pengambilan gambar pada DSLR. Beberapa mode yang biasanya tersedia pada kamera DSLR adalah mode aperture priority, shutter priority, dan manual. Mode aperture priority digunakan ketika pengguna ingin mengatur aperture kamera secara manual dan mode shutter priority digunakan ketika pengguna ingin mengatur shutter speed kamera secara manual. Sedangkan mode manual memberikan pengguna kendali penuh atas pengaturan ISO, aperture, dan shutter speed.

Pada kamera DSLR, ISO, aperture, dan shutter speed merupakan tiga hal penting yang harus diperhatikan ketika ingin menghasilkan gambar yang baik. ISO digunakan untuk menentukan kepekaan sensor kamera dalam menangkap cahaya, aperture digunakan untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera, sedangkan shutter speed digunakan untuk mengatur waktu eksposur cahaya yang masuk ke dalam kamera.

Untuk pengaturan ISO, biasanya pengguna dapat mengatur rentang ISO pada kamera DSLR sesuai kebutuhan. Rentang ISO yang disarankan adalah antara 100-800 untuk menghasilkan gambar yang berkualitas tinggi. Sedangkan untuk pengaturan aperture, pengguna dapat mengatur besar kecilnya aperture sesuai kebutuhan. Semakin besar nilai aperture, semakin sedikit cahaya yang masuk, sedangkan semakin kecil nilai aperture, semakin banyak cahaya yang masuk. Terakhir, untuk pengaturan shutter speed, pengguna dapat mengatur waktu eksposur cahaya yang masuk ke dalam kamera. Semakin lama shutter speed, semakin banyak cahaya yang masuk, sedangkan semakin cepat shutter speed, semakin sedikit cahaya yang masuk.

Dengan memahami beberapa pengaturan penting pada kamera DSLR, pengguna dapat menghasilkan gambar yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan. Kini saatnya untuk mempraktikkan cara menggunakan kamera DSLR secara efektif dan menghasilkan gambar yang lebih baik!

Memilih Mode

Canon DSLR

Saat menggunakan kamera DSLR Canon, pemilihan mode yang tepat sangat penting untuk menghasilkan foto dengan kualitas terbaik. Berikut ini adalah beberapa mode yang tersedia dan cara memilih mode yang sesuai dengan situasi foto:

1. Mode Auto

DSLR Auto Mode

Mode auto pada kamera DSLR Canon memungkinkan kamera untuk secara otomatis memilih pengaturan yang sesuai dengan situasi foto. Mode ini cocok digunakan untuk pemula yang sedang belajar fotografi atau dalam situasi kurang terduga yang memerlukan reaksi cepat.

2. Mode Manual

DSLR Manual Mode

Mode manual memungkinkan pengguna untuk mengontrol semua pengaturan pada kamera, termasuk kecepatan rana, aperture, ISO, fokus, dan lainnya. Mode ini cocok digunakan untuk pemula yang ingin belajar fotografi secara lebih mendalam atau fotografer yang sudah berpengalaman dan ingin lebih kreatif dalam menghasilkan foto.

Untuk memilih mode manual pada kamera DSLR Canon, pilih mode M pada dial mode yang terletak di atas layar.

3. Mode Aperture Priority

DSLR Aperture Mode

Mode aperture priority memungkinkan pengguna untuk mengontrol aperture dan kamera secara otomatis menyesuaikan kecepatan rana yang tepat untuk menghasilkan foto dengan kedalaman bidang yang sesuai. Mode ini cocok digunakan untuk fotografer yang ingin mengontrol kedalaman bidang pada foto landscape atau portrait.

Untuk memilih mode aperture priority pada kamera DSLR Canon, pilih mode A atau Av pada dial mode yang terletak di atas layar.

4. Mode Shutter Priority

DSLR Shutter Mode

Mode shutter priority memungkinkan pengguna untuk mengontrol kecepatan rana dan kamera secara otomatis menyesuaikan aperture yang tepat untuk menghasilkan foto dengan efek gerakan yang diinginkan. Mode ini cocok digunakan untuk fotografer yang ingin mengambil foto dengan efek gerakan seperti air terjun atau mobil yang melaju.

Untuk memilih mode shutter priority pada kamera DSLR Canon, pilih mode S atau Tv pada dial mode yang terletak di atas layar.

5. Mode Scene

DSLR Scene Mode

Mode scene pada kamera DSLR Canon memungkinkan pengguna untuk memilih mode yang disesuaikan dengan situasi foto, seperti landscape, portrait, sports, night, dan lainnya. Mode ini cocok digunakan untuk fotografer yang ingin mengambil foto dengan kualitas terbaik tanpa harus mengatur pengaturan secara manual.

Untuk memilih mode scene pada kamera DSLR Canon, pilih icon berbentuk potongan kue pada dial mode yang terletak di atas layar dan pilih mode yang sesuai dengan situasi foto.

Dalam memilih mode yang sesuai untuk situasi foto, hal yang perlu diingat adalah memahami pengaturan kamera dan kebutuhan foto yang diinginkan. Dengan memilih mode yang tepat, kualitas foto yang dihasilkan akan lebih baik dan memuaskan.

Memilih ISO

DSLR Canon ISO

ISO adalah salah satu variabel utama dalam fotografi DSLR. Pengaturan ISO akan memengaruhi tingkat kepekaan sensor kamera terhadap cahaya. ISO yang tinggi akan membuat kamera lebih sensitif terhadap cahaya, sementara ISO yang rendah akan membuat kamera kurang sensitif terhadap cahaya.

ISO biasanya digunakan untuk mengatur kecerahan gambar dalam kondisi cahaya yang kurang. ISO yang tinggi dapat memberikan exposure yang baik dalam kondisi cahaya yang rendah, sementara ISO yang rendah digunakan pada kondisi cahaya yang cukup terang seperti di luar ruangan pada siang hari. Namun, penggunaan ISO yang terlalu tinggi juga dapat menghasilkan noise pada gambar yang tidak diinginkan.

Jadi, bagaimana memilih ISO yang tepat? Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Tentukan kondisi cahaya

Kondisi cahaya

Pertama, perhatikan kondisi cahaya tempat Anda berada. Pada kondisi cahaya yang kurang, seperti di dalam ruangan atau pada malam hari, gunakan ISO yang tinggi. Sedangkan pada kondisi cahaya yang cukup, gunakan ISO yang rendah.

2. Perhatikan noise pada gambar

Noise pada gambar

Perhatikan noise pada gambar ketika menggunakan ISO yang tinggi. Jangan terlalu menaikkan ISO jika kondisi cahaya masih cukup terang, karena hal ini bisa menyebabkan noise pada gambar. Cobalah untuk menyesuaikan ISO dengan keadaan cahaya agar noise pada gambar dapat diminimalkan.

3. Perhatikan jenis dan kualitas kamera

Kualitas kamera

Perhatikan jenis dan kualitas kamera yang Anda miliki. Kamera entry level umumnya tidak memiliki kemampuan ISO yang tinggi, sehingga perlu hati-hati dalam penggunaannya. Sedangkan kamera high end telah dilengkapi dengan teknologi noise reduction yang lebih baik, sehingga memungkinkan penggunaan ISO yang lebih tinggi.

Menentukan ISO yang tepat memang bukan hal yang mudah, terlebih lagi jika Anda masih baru dalam menggunakan DSLR. Namun, dengan praktek dan pengalaman, Anda akan semakin mahir dalam mengatur setiap konfigurasi kamera dan akhirnya menghasilkan foto yang secara estetika indah.

Aperture dan Depth of Field

Aperture dan Depth of Field

Ketika membicarakan fotografi, aperture dan depth of field adalah dua topik yang paling penting. Aperture adalah lubang di dalam lensa kamera yang mengatur seberapa banyak cahaya yang masuk ke dalam kamera. Sedangkan depth of field adalah area fokus yang terlihat di dalam bidikan gambar.

Jadi, perlu cara setting yang tepat untuk menghasilkan gambar dengan kejelasan yang sempurna. Ada dua faktor utama yang mempengaruhi depth of field, yaitu aperture dan jarak antara objek dan kamera.

Cara setting aperture

Cara setting aperture

Cara untuk melakukan setting aperture adalah dengan memutar cincin aperture pada lensa. Biasanya, di dalam lensa akan muncul angka, dan semakin kecil angkanya, maka lubang di dalam lensa akan semakin besar, dan semakin banyak cahaya yang masuk ke dalam kamera. Cara menghitungnya adalah dengan membagi bilangan angka di atas dengan 1.

Misalnya, pada angka f/2, lubang di dalam lensa akan memiliki ukuran dua kali lipat dari pada angka f/4. Semakin besar angka aperture pada kamera, maka area fokus gambar akan menyempit dan menyebabkan latar belakang blur. Sedangkan semakin kecil angka aperture, area fokus gambar akan semakin lebar dan menghasilkan banyak detail di latar belakang.

Cara setting depth of field

Cara setting depth of field

Jarak antara objek dengan kamera juga mempengaruhi depth of field pada gambar. Semakin dekat jarak antara objek dan kamera, maka area fokus gambar akan lebih kecil. Sedangkan semakin jauh, maka area fokus gambar akan semakin jauh. Selain itu, dengan membuat aperture semakin besar, depth of field juga akan semakin dangkal. Hal ini sangat berguna untuk menghasilkan foto drama pada suatu objek. Misalnya, foto dengan latar belakang blur yang biasa digunakan di dalam fotografi potret.

Dalam kesimpulan, aperture dan depth of field menyediakan fitur yang sangat penting dalam fotografi. Untuk menghasilkan gambar yang lebih baik, perlu dilakukan cara setting yang tepat untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan ekspektasi. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam memahami lebih jauh mengenai aperture dan depth of field.

Shutter Speed

shutter speed canon

Shutter speed merupakan salah satu elemen penting dalam dunia fotografi. Secara sederhana, shutter speed dapat diartikan sebagai kecepatan rana kamera dalam membuka dan menutup ketika melakukan pengambilan gambar. Semakin tinggi kecepatan rana, maka semakin cepat gambar dapat diambil. Shutter speed juga dapat mempengaruhi kualitas foto yang dihasilkan, terutama dalam hal mengatasi objek yang bergerak.

Berikut adalah beberapa panduan setting shutter speed pada kamera DSLR Canon:

1. Menentukan Kecepatan Shutter Speed

shutter speed

Kecepatan shutter speed dapat dihitung dalam satuan detik. Pada kamera Canon, kecepatan rana paling lambat adalah 1/4000 detik dan paling cepat adalah 30 detik. Untuk menentukan kecepatan shutter speed yang tepat, perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti kondisi lingkungan, sumber cahaya, dan kecepatan gerakan objek yang akan difoto.

2. Menyesuaikan Shutter Speed Dengan Kondisi Pencahayaan

shutter speed low light

Kondisi pencahayaan yang rendah dapat mempengaruhi kecepatan shutter speed yang dapat dipilih. Pada kondisi pencahayaan yang buruk, seperti saat fotografi pada malam hari atau dalam ruangan yang kurang terang, maka diperlukan kecepatan shutter speed yang lebih lambat. Hal ini dapat mengurangi risiko terjadinya noise atau gambar yang terlihat terlalu overexposed.

3. Menggunakan Shutter Speed Priority Mode

shutter speed priority

Canon menyediakan mode prioritas kecepatan shutter pada kamera DSLR-nya. Dalam mode ini, fotografer dapat memilih shutter speed yang diinginkan, sedangkan kamera secara otomatis mengatur aperture atau bukaan lensa terbaik sesuai dengan kecepatan shutter yang sudah ditentukan.

4. Memilih Shutter Speed Sesuai Dengan Jenis Objek Yang Difoto

shutter speed action

Jenis objek yang difoto juga dapat mempengaruhi kecepatan shutter speed yang harus dipilih. Untuk objek yang diam, seperti lanskap atau bangunan, penggunaan shutter speed yang lebih lambat dapat mengeksploitasi objek sebaik mungkin. Sedangkan untuk objek yang bergerak, seperti olahraga atau binatang, penggunaan shutter speed yang lebih cepat dapat membantu menghindari hasil foto yang blur atau buram.

5. Menerapkan Teknik Slow Shutter

slow shutter

Teknik slow shutter atau shutter speed yang lambat dapat menghasilkan efek-efek fotografi yang unik, seperti cahaya lampu yang berjalan atau air yang mengalir. Untuk menerapkan teknik ini, perlu melakukan setting shutter speed yang lebih lambat, misalnya 1/60 detik atau lebih lambat, kemudian digabungkan dengan penggunaan tripod untuk menjaga stabilitas kamera dan meminimalkan getaran.

Dalam pengaturan shutter speed, perlu diingat bahwa kecepatan rana kamera juga dapat mempengaruhi kualitas foto yang dihasilkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang ada untuk menentukan kecepatan shutter speed yang paling sesuai dengan kondisi dan jenis objek yang akan difoto.

Pendahuluan

Pendahuluan

Focus adalah teknik dalam fotografi yang mengatur seberapa tajam atau kabur gambar yang dihasilkan oleh kamera pada objek yang difoto. Fokus sangat penting dalam fotografi karena bisa mempengaruhi kualitas gambar yang dihasilkan. Pada dasarnya, setiap kamera memiliki sistem fokus tersendiri yang bisa diatur oleh penggunanya. Namun, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dibutuhkan cara setting focus yang tepat. Berikut adalah beberapa jenis focus dan cara setting yang bisa digunakan pada kamera DSLR Canon di Indonesia.

Jenis-Jenis Focus

Jenis-Jenis Focus

Ada dua jenis focus pada kamera DSLR Canon, yaitu Autofocus (AF) dan Manual Focus (MF). Pada mode AF, kamera akan secara otomatis mencari dan menentukan titik fokus yang tepat pada objek. Titik fokus ini akan ditampilkan pada layar kamera dengan marka berwarna yang menunjukkan bagian mana yang lebih tajam. Sedangkan pada mode MF, penggunanya harus mengatur fokus secara manual dengan memutar ring fokus pada lensa kamera.

Setting Focus

Setting Focus

Cara setting focus pada kamera DSLR Canon bisa dilakukan dengan beberapa langkah berikut:

  1. Pastikan kamera dalam keadaan fokus yang tepat, posisikan object pada fokus center camera.
  2. Pilih mode aperture dengan memutar ring pada lensa kamera di settingan Av atau A (Aperture Priority).
  3. Atur aperture dengan menentukan nilai f-stop pada kamera. Semakin rendah angka f-stop maka semakin besar lubang aperture pada lensa kamera. Contohnya, f/1.4 atau f/2.8.
  4. Pilih mode autofocus pada kamera dengan memilih tombol AF/MF pada sisi lensa kamera.
  5. Pilih mode single shot (AF – S) atau continuous focus (AF – C) tergantung pada objek yang akan diambil fotonya. Mode single shot dapat digunakan ketika objek statis atau diam, sedangkan continuous focus digunakan ketika objek bergerak atau tidak diam.
  6. Pilih titik fokus pada objek dengan menentukan posisi selection point pada layar kamera atau viewfinder yang ada. Biasanya, selection point ditandai dengan titik-titik atau kotak terang pada layar kamera atau viewfinder.

Penutup

Penutup

Demikianlah penjelasan tentang focus, jenis-jenis focus, dan cara setting yang tepat pada kamera DSLR Canon di Indonesia. Setiap jenis focus memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, namun penggunanya dapat memilih jenis focus yang paling sesuai untuk kebutuhan fotografi mereka. Semoga informasi ini dapat membantu para fotografer Indonesia dalam meningkatkan kualitas gambar yang dihasilkan oleh kamera DSLR Canon mereka.

White Balance

White Balance

White balance atau keseimbangan warna putih adalah proses kamera untuk menyesuaikan warna yang dihasilkan dengan kondisi pencahayaan yang ada. Kamera akan mencoba membuat warna putih terlihat "putih" sesuai dengan kondisi pemotretan, baik itu dalam ruangan yang menggunakan lampu TL, lampu pijar, atau sinar matahari.

White balance sangat penting dalam fotografi agar warna yang dihasilkan sesuai dan terlihat alami. Tanpa white balance yang benar, gambar bisa terlihat sangat kuning atau biru, sehingga mengubah kesan dan mood dari subjek yang diambil.

Cara setting white balance pada kamera Canon bisa dilakukan dalam beberapa cara, antara lain:

1. Auto White Balance (AWB)

Auto White Balance

Setting ini akan membuat kamera secara otomatis menyesuaikan keseimbangan warna putih sesuai kondisi pencahayaan. Setting ini cocok digunakan di kondisi pencahayaan yang berubah-ubah atau belum diketahui.

2. Preset White Balance (PWB)

Preset White Balance

Pada setting ini, kamera akan menyesuaikan keseimbangan warna putih sesuai dengan preset yang sudah tersedia dalam kamera. Ada beberapa preset white balance seperti daylight, cloudy, shade, tungsten light, dan flurescent light. Pilih preset terbaik yang sesuai dengan kondisi pencahayaan.

3. Manual White Balance (MWB)

Manual White Balance

Setting ini memungkinkan kita melakukan pengaturan secara manual dengan mengukur warna putih pada objek tertentu. Caranya adalah dengan memotret benda berwarna putih, lalu memilih menu MWB dan pilih foto yang telah diambil sebelumnya. Kamera akan menyesuaikan keseimbangan warna putih sesuai dengan yang kita inginkan.

4. Custom White Balance

Custom White Balance

Setting ini memungkinkan kita membuat pengaturan keseimbangan warna putih sesuai dengan preferensi kita sendiri. Caranya adalah dengan mengukur warna putih pada suatu objek dengan menggunakan filter secara manual, lalu memilih menu CWB dan memasukkan nilai yang sudah diatur sebelumnya. Kamera akan menyesuaikan keseimbangan warna putih sesuai dengan pengaturan kita.

Dalam memilih setting white balance, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kondisi pencahayaan, jenis filter yang digunakan, dan preferensi kita sendiri. Cobalah masing-masing setting dan pilih yang terbaik untuk mendapatkan hasil foto yang sesuai dengan keinginan.

Penutup

DSLR Canon Indonesia

Setelah mempelajari cara setting DSLR Canon, ada beberapa saran yang dapat membantu Anda mengambil foto yang lebih baik:

  1. Gunakan tripod atau stabilizer untuk menghindari foto blur
  2. Tripod

    Jika Anda ingin memotret dalam situasi yang minim cahaya atau dalam kecepatan yang tinggi, tripod atau stabilizer dapat membantu Anda menstabilkan kamera dan menghindari foto blur karena goyangan tangan.

  3. Eksplorasi berbagai perspektif dan komposisi
  4. Komposisi fotografi

    Manfaatkan kemampuan DSLR Canon untuk mengambil foto dengan berbagai perspektif dan sudut pandang. Cobalah untuk memotret dari atas, bawah, atau dari sudut yang belum pernah Anda coba sebelumnya. Selain itu, perhatikan juga komposisi gambar, seperti rule of thirds, leading lines, atau framing.

  5. Ingin memotret manusia? Bertemanlah dengan model
  6. Model fotografi

    Jika Anda ingin memotret manusia, berusahalah untuk membangun hubungan yang baik dengan model. Ajak mengobrol beberapa saat sebelum memulai sesi foto untuk membangun kenyamanan dan kepercayaan. Selain itu, berikan arahan yang jelas mengenai pose atau ekspresi yang diinginkan.

  7. Perhatikan settingan kamera
  8. Setting kamera

    Jangan lupa untuk memeriksa settingan kamera sebelum memulai sesi foto. Pastikan ISO, shutter speed, dan aperture sudah disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan pemotretan.

  9. Eksperimen dengan pencahayaan
  10. Pencahayaan fotografi

    Pencahayaan dapat mempengaruhi hasil akhir foto dengan sangat signifikan. Cobalah untuk eksperimen dengan berbagai sumber cahaya, seperti lampu kilat atau lampu studio, untuk menciptakan efek yang berbeda dan menarik.

  11. Jangan meremehkan editing
  12. Editing fotografi

    Setelah memotret, jangan ragu untuk mengedit foto menggunakan software seperti Adobe Photoshop atau Lightroom. Editing dapat membantu memperbaiki kesalahan teknis dan mempertajam detail yang kurang jelas.

  13. Berkreasilah dengan santai
  14. Kreativitas fotografi

    Jangan lupa untuk menikmati proses mengambil foto dan mengembangkan keterampilan fotografi Anda. Cobalah untuk berkreasi dengan santai dan jangan terlalu keras pada diri sendiri jika hasil akhir tidak sesuai ekspektasi.

  15. Terus belajar dan berlatih
  16. Belajar fotografi

    Tidak ada yang bisa menjadi master dalam semalam. Teruslah belajar dan berlatih, baik dari buku-buku fotografi, tutorial online, atau dari praktik langsung di lapangan. Jangan takut melakukan kesalahan, karena kesalahan adalah bagian dari proses belajar.

Demikianlah cara setting DSLR Canon dan beberapa saran untuk mengambil foto yang lebih baik. Selamat mencoba!

Posting Komentar untuk "cara setting dslr canon"